Selasa, 01 Maret 2011

Peterpan syndrom, Cinderella Complex dan Adverisity Quotient

Bunda Elly Risman : Peter Pan Syndrome, Cinderella Complex dan Adverisity Quotient Ditentukan Lewat Pola Asuh di Rumahby Smart Parenting, by Bunda Arifah Handayani on Saturday, August 15, 2009 at 6:19am

Peter Pan Syndrome vs Cinderella Complex dalam upaya pencegahan perceraian dini, begitu tema seminarnya. Waktu pertama kali dengar saya pikir ini kurang relevan untuk saya karena anak-anak masih kecil, belum lagi remaja. Jangankan bicara cerai, bicara nikah aja belum terpikirkan.Tapi kemudian diajak Bunda Nina dan Bunda Riva pake mobil, wah ngga nolak deh ada tumpangan, trims yaa.

Eh ternyata materinya kompleks banget, dan yang paling membuat surprise adalah semua berawal dari kasih sayang orang tua dan over proteksi yang tidak pada tempatnya sejak dini, sehingga membunuh kemandirian anak dan membuat rendahnya Adversity Quotient (kemampuan untuk survive). Yang pada gilirannya akan mencetak laki-laki dengan Peter Pan syndrome, yaitu yang tidak pernah dewasa. Atau anak perempuan dengan cinderella complex yang mengharap ‘prince charming’ datang untuk menyelamatkannya, karena tak mampu menghadapi kesulitan hidup akibat terlalu dilindungi.Pernahkah anda menyuapkan makanan pada anak anda yang sudah SD karena kuatir dia sakit jika tidak makan ? Atau pernahkah anda melihat anak SD berjalan melenggang sementara Ibu/pengasuhnya membawakan tas mereka.

Rabu, 23 Februari 2011

Suami Sejati ( bag 3) "Akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Terhadap Istri-Istri Beliau"

Setelah kita mengetahui silsilah sejarah pernikahan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam marilah kita menelusuri bagaimanakah akhlak dan perhatian beliau kepada istri-istri beliau.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencumbui seluruh istri beliau setiap hari


Mungkin saja engkau heran jika ternyata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencumbui istri-istrinya setiap hari???, Dengarkanlah tuturan Aisyah sebagaimana berikut ini:

عن عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ : " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لا يُفَضِّلُ بَعْضَنَا عَلَى بَعْضٍ فِي الْقَسْمِ مِنْ مُكْثِهِ عِنْدَنَا ، وَكَانَ قَلَّ يَوْمٌ إِلا وَهُوَ يَطُوفُ عَلَيْنَا جَمِيعًا (امْرَأةً امْرَأةَ) فَيَدْنُو مِنْ كُلِّ امْرَأَةٍ مِنْ غَيْرِ مَسِيسٍ حَتَّى يَبْلُغَ إِلَى الَّتِي هُوَ يَوْمُهَا فَيَبِيتَ عِنْدَهَا

Aisyah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mendahulukan sebagaian kami di atas sebagian yang lain dalam hal jatah menginap di antara kami (istri-istri beliau), dan beliau selalu mengelilingi kami seluruhnya (satu persatu) kecuali sangat jarang sekali beliau tidak melakukan demikian. Maka beliau pun mendekati (mencium dan mencumbui)[1] setiap wanita tanpa menjimaknya hingga sampai pada wanita yang merupakan jatah menginapnya, lalu beliau menginap di tempat wanita tersebut”(HR Abu Dawud no 2135, Al-Hakim di Al-Mustadrok no 2760, Ahmad VI/107. Dan tambahan yang terdapat dalam kurung merupakan tambahan dari riwayat Ahmad . Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani (Ash-Shahihah no 1479))

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ  صلى الله عليه وسلم إِذَا انْصَرَفَ مِنَ الْعَصْرِ  دَخَلَ عَلَى نِسَائِهِ فَيَدْنُوْ مِنْ إِحْدَاهُنَّ فَدَخَلَ عَلَى حَفْصَةَ رضي الله عنها فَاحْتَبَسَ أَكْثَرَ مَا كَانَ يَحْتَبِسُ فَغِرْتُ فَسَأَلْتُ عَنْ ذَلِكَ فَقِيْلَ لِي أَهْدَتْ لَهَا امْرَأَةٌ مِنْ قَوْمِهَا عُكَّةَ مِنْ عَسَلٍ فَسَقَتِ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم مِنْهُ شَرْبَةً فَقُلْتُ أَمَا وَاللهِ لَنَحْتَالَنَّ لَهُ !!! ...

Dari Aisyah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai sholat ashar maka beliau masuk menemui istri-istrinya lalu mencium dan mencumbui salah seorang di antara mereka. Maka (pada suatu hari) beliau masuk menemui Hafshoh putri Umar (bin Al-Khotthob) lalu beliau berlama-lamaan di tempat tinggal Hafshoh, maka akupun cemburu. Lalu aku menanyakan sebab hal itu maka dikatakan kepadaku bahwasanya seorang wanita dari kaum Hafshoh menghadiahkan kepadanya sebelanga madu, maka ia (Hafshoh)pun meminumkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari madu tersebut. Aku (Aisyah)pun berkata, “Demi Allah aku akan membuat hilah (semacam sandiwara) dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam…!!!” (HR Al-Bukhari no V/2000 no 4918, V/2017 no 4968, VI/2556 no 6571, Muslim no 1474)

Suami Sejati ( bag 2) "Kehidupan Rasulullah Bersama Istri-Istri Beliau"

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam …beliau adalah seorang kepala negara, seorang hakim, beliau adalah tempat para sahabat menyampaikan permasalahan mereka…, tempat menyampaikan keluh kesah mereka…. Kehidupan beliau penuh dengan ibadah…, waktu beliau dihabiskan untuk memikirkan umat ini…, menebarkan dakwah Islam ke penjuru alam.., berjihad menegakkan kalimat Allah…, memikirkan seluk beluk urusan negara…, namun kendati demikian beliau sama sekali tidak melalaikan hak-hak istri-istri beliau, beliau tetap meluangkan waktu untuk menyenangkan hati istri-istri beliau.

Sungguh benar firman Allah

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ (القلم : 4 )

“Sesungguhnya engkau benar-benar berada di atas budi pekerti yang luhur” (Q.S. Al Qolam : 4)

Beliaulah orang yang paling tinggi dan luhur budi pekertinya tatkala bermu’amalah dengan manusia…, demikian juga beliaulah orang yang paling luhur budi pekertinya tatkala bermu’amalah dengan istri-istri beliau.

Beliau berkata, وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي “Dan aku adalah orang yang paling terbaik di antara kalian terhadap istriku” (HR AT-Thirmidzi no 1159, Ibnu Majah no 1853 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani (Lihat As-Shahihah no 3366))

Marilah kita telusuri sebagian kehidupan rumah tangga Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam  untuk berusaha mencontohi beliau agar kebahagiaan dan keindaahan kehidupan rumah tangga bisa kita rasakan dan bisa kita nikmati[1].

Suami Sejati ( bag 1) "Surat dari Suami Buat Para Suami"

Kehidupan rumah tangga yang penuh kemesraan dan kebahagiaan tentunya merupakan dambaan semua orang. Kehidupan yang dipenuhi ketenteraman jasmani dan rohani, penuh dengan keimanan dan kemesraan.  Namun kenyataan yang terjadi… betapa banyak orang yang kehilangan kebahagiaan ini…???, bahkan yang lebih parah…betapa banyak kehidupan rumah tangga yang harus berakhir dengan perpisahan dengan penuh kebencian…???. Kebahagiaan yang tadinya sangat diharapkan akhirnya berakhir dengan permusuhan di antara dua sejoli…???

Sebagian rumah tangga bisa berjalan tanpa perpisahan, namun….tidak ada aroma kemesraan…, tidak ada kasih sayang…., tidak ada canda…., tidak ada tawa….???. Kehidupan yang terasa kaku…..!!!

Bukankah rumah tangga adalah sarana yang sangat memungkinkan untuk meraih kebahagiaan di antara dua sejoli…???

Sabtu, 29 Januari 2011

Kriteria Calon Istri Idaman (seri 4), "Jauh Dari Kekerabatan, Berasal Dari Keluarga Baik-Baik, Cerdas, dll"



5. Hendaknya sang wanita jauh dari kerabat lelaki, karena jika semakin jauh kekerabatan maka anaknya kelak semakin pintar.
Karena jika ia menikahi wanita dari kerabatnya maka bisa jadi suatu saat ia menceraikannya dan akhirnya terputus silaturrahmi dengan kerabatnya tersebut, padahal ia diperintahkan untuk menyambung silaturrahmi.[1]

Berkata Ibnu Hajar, “Adapun pendapat sebagian penganut madzhab syafi’iah bahwasanya disunnahkan agar sang wanita (calon istri) bukan dari karib kerabat dekat. Maka jika landasan pendapat ini adalah hadits maka sama sekali tidak ada, dan jika landasannya kepada pengalaman yaitu kebanyakan anak dari pasangan suami istri yang dekat hubungan kekerabatan mereka berdua adalah anak yang bodoh, maka bisa dijadikan landasan (jika memang terbukti pengalaman tersebut)…”[2]

Kriteria Calon Istri Idaman (seri 3), "Penyayang, Subur dan Perawan"

3. Hendaknya wanita tersebut sangat penyayang dan subur (mudah beranak banyak)

عن مَعْقِل بن يَسَارٍ رضي الله عنه قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم فَقَالَ "إِنِّي أَصَبْتُ امرأةً ذَاتَ حَسَبٍ وَجَمَالٍ وَإِنَّهَا لاَ تَلِدُ أَفَأَتَزَوَّجُهَا؟"، قَالَ: "لاَ". ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَةَ فَنَهَاهُ، ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ فَقَالَ: "تََزَوَجُوْا الوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فإني مُكَاثِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ
Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu 'anhu berkata, “Datang seorang pria kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, “Aku menemukan seorang wanita yang cantik dan memiliki martabat tinggi namun ia mandul apakah aku menikahinya?”, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Jangan !”, kemudian pria itu datang menemui Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam kedua kalinya dan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam tetap melarangnya, kemudian ia menemui Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam yang ketiga kalinya maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak(subur) karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan umat-umat yang lain”[1]
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم يَأْمُرُ بِالبَاءَةِ وَيَنْهَى عَنِ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيْدًا وَيَقُوْلُ تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرُ الْأَنْبِيَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu  berkata, “Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak(subur) karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat ”[2]
Berkata As-Sindi[3] mengomentari hadits ini “Perkataan pria tersebut ((namun ia tidak bisa punya anak)), seakan-akan ia mengetahui hal itu (wanita tersebut tidak bisa punya anak) karena wanita tersebut tidak lagi haid, atau wanita tersebut pernah menikah dengan seorang pria namun ia tidak melahirkan. ((Al-Wadud)) yaitu sangat menyayangi suaminya[4], yang dimaksud di sini adalah wanita perawan[5] atau (sifat penyayang itu) diketahui dengan keadaan kerabatnya, demikian juga sifat mudah punya banyak anak pada seorang wanita perawan (diketahui dengan melihat kerabatnya-pen). Perlu mencari wanita yang sangat penyayang padahal yang dituntut adalah banyak anak –sebagaimana Keterangan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam (untuk berbangga dengan jumlah pengikut dihadapan umat-umat yang lain)- karena rasa cinta dan sayang mengantarkan kepada banyaknya anak. ((Aku berbangga dengan kalian)) yaitu dihadapan para nabi yang lain sebagaimana dalam riwayat Ibnu Hibban[6]”

Kriteria Calon Istri Idaman (seri 2), " cantik dan sejuk di pandang"

2.  Cantik dan sejuk dipandang

Tabi’at dan naluri manusia mendambakan dan merindukan kecantikan, jika ia tidak memperoleh kecantikan maka seakan-akan ada sesuatu yang kurang yang ingin diraihnya. Dan jika ia telah meraih kecantikan tersebut maka seakan-akan hatinya telah tenang dan seakan-akan kebahagian telah merasuk dalam jiwanya. Oleh karena itu Syari’at tidak melalaikan kecantikan sebagai faktor penting dalam memilih istri. Diantara bukti yang menunjukan pentingnya faktor yang satu ini, bahwasanya kecintaan dan kedekatan serta kasih sayang akan semakin terjalin jika faktor ini telah terpenuhi.

Dari Al-Mughiroh bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau melamar seorang wanita maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata kepadanya

اُنْظُرْ إِلَيْهَا فَإِنَّهُ أَحْرَى أَْن يُؤْدِمَ بَيْنَكُمَا

Lihatlah ia (wanita yang kau lamar tersebut) karena hal itu akan lebih menimbulkan kasih sayang dan kedekatan diantara kalian berdua[1]


Kriteria Calon Istri Idaman (seri 1), "Taat Beragama dan Berakhlak Baik"

Disusun oleh Abu Abdil Muhsin Firanda
Prolog
Istri yang bisa membahagiakan suami merupakan idaman, dambaan, dan impian setiap lelaki. Oleh karena itu mencari calon istri bukanlah perkara yang sepele, bahkan ia merupakan perkara yang sakral yang hendaknya setiap lelaki berusaha sebisa mungkin untuk meraih calon istri yang terbaik. Barangsiapa yang salah melangkah tatkala memilih calon istri maka ia akan menyesal dengan penyesalan yang sangat dalam, bagaimana tidak?? istri adalah teman hidup untuk waktu yang bukan hanya sebentar, tetapi bertahun-tahun…, bahkan bisa sebagai teman hidupnya hingga akhir hayatnya…?. Bayangkanlah…, seandainya istri yang menemani perjalanan hidupnya adalah wanita yang baik yang selalu membahagikan hatinya, yang menyejukkan mata jika dipandang…, oh… sungguh nikmat perjalanan hidupnya itu. Namun bayangkanlah seandainya yang terjadi adalah sebaliknya??,

Bayangkanlah jika teman perjalanan hidup anda adalah seorang wanita yang selalu membuat hati anda jengkel, selalu menghabiskan harta anda, selalu melanggar perintah anda, selalu dan selalu…, sungguh perjalanan hidup yang sangat buruk sekali.

Karenanya wajar jika kita dapati sebagian para bujangan bagitu berhati-hati dalam mencari belahan jiwanya??, sampai-sampai kita dapati ada yang bertahun-tahun mencari informasi untuk mencari istri yang ideal, persyaratan yang bertumpuk dipasangnya demi mendapatkan calon yang ideal, namun….akhirnya iapun tak mampu mendapatkan wanita sesuai dengan persyaratan (kriteria) yang telah dicanangkannya??, akhirnya persyaratan yang dipasangnyapun harus ia gugurkan satu-demi satu hingga ia bisa mendapatkan istri.

Kamis, 27 Januari 2011

Nasehat buat para orangtua muslim

Bismillah.


TEKNOLOGI yg selama ini memudahkan kita, ternyata juga bisa jadi bumerang yg sangat berbahaya bagi ANAK2 kita.

Di notes ini akan diceritakan detail pengaruh perkembangan Teknologi itu terhadap PERGAULAN DAN PERMAINAN ANAK MASA KINI.

Selasa, 25 Januari 2011

5 Faktor Tersembunyi Pemicu Sulit Hamil

Jika kita tak jua memiliki anak, itu merupakan takdir dari Allah ta'ala, dan ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhinya. Mari kita lihat faktor apa saja, semoga bermanfaat

Kamis, 06 Januari 2011

Tawadlu' dan Menjauhi Kesombongan


Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan bahwa alam akhirat dan segala kenikmatannya yang tidak pernah berakhir, diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin, yang tidak ingin merasa tinggi diri dan lebih mulia di hadapan makhluk lainnya. Mereka inilah yang telah Allah tanamkan kemuliaan dan ketawadlu'an di dalam sanubari mereka, dan Allah sediakan untuk mereka syurga Firdaus yang indah dan tidak pernah terbayangkan kenikmatannya.

Tawakal Pada Dia Yang di Atas


Di tengah ketidakpastian nasib negara kita sekarang ini, banyak kita dapati kaum Muslimin goncang keimanannya dan ragu hatinya akan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga di antara mereka ada yang lari dari jalan kebenaran dan bahkan ada yang murtad dari agamanya.Yang demikian itu karena gentarnya mereka dengan kekuatan musuh-musuh Islam dari jauhnya mereka dari akhlak tawakkal kepada Allah ta'ala. Padahal akhlak ini sangat membantu kaum Muslimin untuk menenangkan jiwa mereka dari rongrongan mental yang terus digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan berbagai sarana yang mereka miliki. Begitu mulianya akhlak ini sehingga Allah memerintahkan kaum Mukminin untuk memilikinya.

Niat Ikhlas

Allah telah menyerahkan kepemimpinan jasad manusia kepada benda lunak dan lemah berupa segumpal daging yang memiliki sifat gampang berubah dengan berubahnya lingkungan tempat dia berada , dia adalah hati, hati merupakan raja bagi seluruh jasad manusia , kemudian datanglah perintah dari Allah kepada hati yang begitu besar dan berat untuk di embannya yaitu perintah berbuat ikhlas , Yaitu ikhlas dalam memikul beban taat dalam agama islam ini, Allah nyatakan dalan surat Al-Bayinah : ayat 5

Selasa, 04 Januari 2011

Berhias Dengan Akhlak


"Sesungguhnya engaku (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung". (Al-Qalam:4)

Adakah orang yang tidak menyukai perhiasan? Jawaban pertanyaan ini sudah jelas, bahwa tidak ada seorangpun melainkan ia menyukai perhiasan dan senang untuk tampil berhias di hadapan siapa saja. Karena itu kita lihat banyak orang berlomba-lomba untuk memperbaiki penampilan dirinya. Ada yang lebih mementingkan perhiasan dhahir (luar) dengan penambahan asesoris seperti pakaian yang bagus, make up yang mewah dan emas permata, sehingga mengundang decak kagum orang yang melihat. Adapun yang berupaya memperbaiki kualitas akhlaknya, membenahi diri dengan akhlak Islami. Yang disebut terakhir ini tentunya bukan decak kagum manusia yang dicari dengan namun karena kesadaran bahwa agamanya menghendaki demikian dengan disertai harapan mendapatkan ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kalaupun penampilannya mengundang pujian orang, ia segera mengembalikannya kepada Allah karena kepunyaan-Nyalah segala pujian dan hanya Dialah yang berhak untuk dipuji.

Jujur dan Berkata Benar

Di zaman yang serba modern ini semakin sulit kita dapati orang-orang yang jujur dan terpercaya, manusia banyak yang dirasuki oleh syaithan sehingga untuk mencapai tujuan mereka akan menghalalkan segala cara. Tidak jarang mereka berdusta demi tujuan-tujuan dunia.

7 cara mengatasi penyakit hasad

Seorang muslim yang hanif tentulah sadar bahwa penyakit hasad adalah penyakit yang harus diatasi mengingat bahaya yang ditimbulkannya teramat besar. Artikel ini secara singkat berusaha memberikan beberapa kiat untuk mengatasi penyakit hasad tersebut. Semoga bermanfaat

Zuhud, akhlaknya orang-orang yang bertaqwa

Merupakan fitrah manusia untuk senang mencintai dan dicintai, dan alangkah bahagianya jika kita mengetahui bahwa kita dicintai oleh manusia apalagi dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Berbagai cara ditempuh manusia agar dapat dicintai, namun umumnya mereka menempuh cara yang tidak dituntunkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Summayah binti khayat, wanita shahidah pertama dalam islam

Namanya adalah Sumayyah binti Khayyat, hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughirah. Beliau dinikahi oleh Yasir, seorang pendatang yang kemudian menetap di Mekah. Karenanya, tidak ada kabilah yang dapat membelanya, menolongnya, dan mencegah kezaliman atas dirinya. Sebab, dia hidup sebatang kara, sehingga posisinya sulit di bawah naungan aturan yang berlaku pada masa jahiliyah.

10 HAL PENYEBAB MATINYA HATI


1. Kalian mengenal Alloh SWT, tetapi tidak memenuhi hak-haknya.
2. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah SAW, tetapi tidak mengikuti sunah-sunahnya.
3. Kalian membaca Al-Qur'an, tetapi tidak mengamalkan isinya.
4. Kalian menikmati berbagai karunia Allah SWT, tetapi tidak bersyukur kepadanya.
5. Kalian nyatakan setan sebagai musuh, tetapi tidak menentangnya.
6. Kalian nyatakan surga itu benar-benar ada, tetapi tidak beramal untuk memperolehnya.
7. Kalian nyatakan neraka itu ada, tetapi tidak berusaha untuk menghindarinya.
8. Kalian nyatakan kematian itu pasti datang, tetapi tidak bersiap-siap untuk menyambutnya.
9. Sejak bangun tidur kalian sibuk meneliti dan memperbincangkan aib ( keburukan ) orang lain dan melupakan aib ( keburukan ) kalian sendiri.
10. Kalian kuburkan mereka yang meninggal di antara kalian, tetapi tidak pernah memetik pelajaran darinya. ( Syekh Ibrahim bin Adham )

Dari berbagai sumber.