Kamis, 06 Januari 2011

Niat Ikhlas

Allah telah menyerahkan kepemimpinan jasad manusia kepada benda lunak dan lemah berupa segumpal daging yang memiliki sifat gampang berubah dengan berubahnya lingkungan tempat dia berada , dia adalah hati, hati merupakan raja bagi seluruh jasad manusia , kemudian datanglah perintah dari Allah kepada hati yang begitu besar dan berat untuk di embannya yaitu perintah berbuat ikhlas , Yaitu ikhlas dalam memikul beban taat dalam agama islam ini, Allah nyatakan dalan surat Al-Bayinah : ayat 5


Dan tidaklah mereka di perintah melainklan agar supaya mereka beribadah kepada Allah dalam keadaan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya

Ikhlas merupakan inti dan ruh bagi seluruh amalan ibadah sebagaimana halnya jasad, akan hidup dengan adanya ruh di dalamnya , dan ikhlas merupakan semulia-mulianya amalan bagi amalan hati, selain itu ikhlas merupakan salah satu syarat yang wajib ada dan tidak bisa di tawar-tawar lagi apabila seorang hamba ingin semua amalan yang pernah dilakukannya seperti: shalat , zakat, haji, sedekah dan yang lainnya bisa diterima disisi Allah.

Pengertian ikhlas sebagaimana di terangkan oleh para ulama adalah :

Bahwasanya di inginkan dengan melakukan amalan tersebut wajah Allah bukan yang lainnya.

Membersuhkan hati dari kotoran-kotoran semuanya baik sedikit maupun banyak

Tidak terbetik sedikitpun dalam hati orang yang benar-benar ikhlas lillah disaat melakukan amalan ibadah tersebut, menginginkan faedah tambahan atau bonus yang akan dia dapat dari manusia baik berupa pujian, pangkat dan jabatan , harta atau target-target lain yang ingin dia capai dengan amalan-amalan ibadah yang dia lakukan.

Tidaklah banyaknya pujian dan sanjungan orang lain yang menggerakkan dia untuk beramal dan bukan pula banyaknya cercaan dan makian orang membuatnya surut untuk beramal , orang yang ikhlas adalah orang yang merdeka dari perbudakan fatamorgana dari janji-janji kesenangan dunia yang menipu, hanya kebahagiaan dari sisi Allah sajalah yang dia harapkan.

Rosulullah bersabda :

Sesungguhnya Allah yang maha mulia tidak alkan menerima dari amalan melainkan murni dan mencari wajah Allah

Hadits shahih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Al-Mundziri dalam At-Tarhib ,Abu Daud meriwayatkan dalam sunannya demikian juga An-Nasa'i meriwayatkan dalam sunannya.

Amalan yang di lakukan dengan ikhlas merupakan satu tanda dari baiknya amalan yang telah dia lakukan sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mulk : 2

Zat yang menciptakan mati dan hidup agar dia menguji siapakah diantara kalian yang paling bagus amalannya

Fudail Bin Iyadl berkata :

Kemudian beliau di Tanya apa pengertian dari kalimat akhlasuhu waaswabuhu : beliau menjawab : "Jika amalan yang di lakukan sudah benar namun tidak dilakukan dengan ikhlas, maka amalan tersebut tidak di terima, demikian juga kalau amalan itu sudah dilakukan dengan ikhlas namun tidak benar menurut tuntunan sunnah Rosulullah , maka amalan tersebut tidak akan di terima oleh Allah, maka orang yang ikhlas dalam beramal adalah jika dia melakukan amalan tersebut karena Allah semata dan amalan yang dia lakukan tersebut sudah benar yaitu mencocoki tuntunan sunnah Rosulullah shallallahu'alaihi wasallam, kemudian beliau Imam Fudail bin Iyad membaca firman Allah ta'ala

Dan barang siapa yang berharap untuk bertemu dengan Tuhannya maka hendaklah beramal dengan amalan yang shalih dan janganlah dia berbuat syirik kepada seorangpun

Hanya amalan-amalan yang dilakukan sesuai dengan tuntunan sunnah sajalah yang bisa dikatakan sebagai amalan salih dan hanya orang-orang yang ikhlas sajalah yang jauh dari perbuatan syirik

Dari uraian tadi dapat kita simpulkan bahwa sampainya ibadah naik di sisi Allah haruslah dengan dua sayap, yang pertama sayap ikhlas dan yang kedua amalan tersebut hendaklah benar yaitu amalan yang dilakukan mencocoki tuntunan sunnah.
Dengan ikhlas suatu amalan akan terhindar dari kotoran-kotoran syirik dan dengan mengikuti tuntunan sunnah amalan tersebut terhindar dari jeratan bid'ah.


Buah yang akan di petik oleh seseorang yang beramal dengan ikhlas antara lain :
Dengan ikhlas, niat akan menjadi baik tidak bercabang-cabang untuk mendapatkan berbagai kesenangan hidup dunia.
Sebagaimana sabda Rosulullah :

Barang siapa dunia merupakan ambisinya Allah akan cerai beraikan atasnya urusannya, dan Allah jadilkan kemiskinan membayangi di depan matanya dan tidak akan datang kesejah teraan dunia kecuali apa yang telah di tetapkan untuknya, dan baranga siapa yang akhirat merupakan kenginan hatinya yang paling besar Allah akan kumpulkan baginya urusannya dan Allah akan jadikan rasa klaya di dalam hatinya dan dunia kan datang kepadanya dalanm keadaan dunia itu tidak menyukaninya

Ibnu majah meriwayatkan hadits ini dalam sunannya dan di sahihkan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Aljami' Sahih

Lalu apa ciri-ciri yang bisa di ketahui bahwa amalan itu ikhlas :
1. Amalan yang di lakukan dengan sembunyi-sembunyi lebih banyak bila dibandingkan dengan amalan yang dilakukan secara terang-terangan
2. Menyembunyikan amalan kebaikannya sebagaimana dia menyembunyikan kejelekannya
3. Orang yang berbuat ikhlas, dia tidak merasa telah berbuat ikhlas
4. Bersegera dalam melakukan amalan kebaikan untuk mengharapkan pahala
5. Amalan dilakukan dengan sabar dan tidak dilakukan dengan berkeluh kesah
6. Bersemangat untuk menyembunyikan amalan kebaikan yang pernah dia lakukan
7. Selalu berusaha untuk memperbanyak amalan-amalan dalam keadaan tidak di lihat orang.

Memang amanah ikhlas cukup berat untuk di pikul lebih berat jika di bandingkan harus memikul gunung merapi namun Allah akan ringankan bagi orang yang Allah cintai dan
Hanya orang yang ikhlas sajalah yang tidak ,mampu titaklukkan oleh iblis dan tipuan dunia, mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk hamba-hambanya yang ikhlas.

Sumber : http://mossdef-system.blogspot.com/2009_06_01_archive.html

Tidak ada komentar: